BAHAYA COVID DAN CARA MENCEGAH NYA
Bahaya virus corona atau Covid-19 yaitu transmisi yang cepat dan lebih mudah dibandingkan wabah SARS yang pernah melanda dunia pada tahun 2003, dikutip dari Financial Times.
Penyebaran yang cepat ini membuat kasus positif corona di dunia mencapai 935.957 per Kamis (2/4/2020) atau dalam kurun waktu 5 bulan atau sejak kasus pertama ditemukan pada November 2019.
Virus corona menyerang saluran pernapasan manusia. Seseorang dapat terinfeksi dari penderita Covid-19. Penyakit ini dapat menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat batuk atau bersin.
Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda di sekitarnya. Kemudian jika ada orang lain menyentuh benda yang sudah terkontaminasi dengan droplet tersebut, lalu orang itu menyentuh mata, hidung atau mulut (segitiga wajah), maka orang itu dapat terinfeksi Covid-19.
Bisa juga seseorang terinfeksi Covid-19 ketika tanpa sengaja menghirup droplet dari penderita. Inilah sebabnya mengapa kita penting untuk menjaga jarak hingga kurang lebih satu meter dari orang yang sakit.
Virus baru ini memiliki gejala awal seperti demam, batuk, pilek, gangguan pernapasan, sakit tenggorokan, letih, dan lesu.
Dikutip dari BBC, pemeriksaan data oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dari 56.000 pasien menunjukkan 6 persen memiliki gejala kritis seperti gangguan pada paru, septic shock hingga risiko kematian.
Sebanyak 14 persen mengalami gejala berat yaitu kesulitan bernapas dan sesak napas. Sementara 80 persen lainnya memiliki gejala ringan seperti demam, batuk dan beberapa memiliki pneumonia.
Meski pasien yang memiliki risiko meninggal hanya sekitar 6 persen, proporsi ini tak dapat disepelehkan. Kasus meninggal karena Covid-19 di seluruh dunia mencapai 47.245 dengan jumlah tertinggi berasal dari Italia yakni 13.155. Kasus meninggal terbanyak kedua terdapat di Spanyol dengan jumlah 9.387.
Cina, sebagai negara pertama yang mendeteksi virus baru uni mencapat kasus meninggal sebanyak 3.312. Sementara di Indonesia, kasus meninggal mencapai 157, menurut data Worldometers.
Lansia disebut menjadi salah satu kelompok yang sangat rentan dengan virus baru ini, termasuk mereka yang menderita penyakit lain misalnya asma, diabetes, penyakit jantung hingga tekanan darah tinggi.
Kelompok ini berpotensi memiliki gejala berat hingga kritis jika terinfeksi Covid-19. Data dari Cina juga menunjukkan bahwa pria berisiko sedikit lebih tinggi meninggal akibat virus daripada wanita.
Comments
Post a Comment